Gala Bunga Matahari dari Sudut Pandang Syar'i



Ketika Sayyidina Ja'far mampir ke dunia karena merindukan Rasulullah SAW

Ada satu kisah seorang sahabat Nabi yang sering diceritakan oleh Habib Umar, kisah dari Sayyidina Ja'far Bin Abi Thalib sepupu Baginda Nabi Saw :

Ketika itu Sayyidina Ja'far baru saja gugur di peperangan menghadapi pasukan Romawi, kedua tangannya putus dihunus pedang musuh, sebagai seorang Syahid, Ruhnya langsung dikawal terbang menuju surga diiringi oleh ribuan malaikat, tapi ketika sampai di surga dan melihat segala keindahannya, ia merasa ada yang hambar dan hampa, ia kangen kepada Baginda Nabi Saw, ia lalu meminta izin kepada Allah untuk bisa mampir ke Madinah demi melihat Baginda Nabi Saw, Allah mengizinkan, ia kemudian terbang ke Madinah di kawal oleh ribuan malaikat termasuk Malaikat Jibril dan Mikail, ketika itu Baginda Nabi sedang duduk bersama para sahabat, tiba-tiba saja beliau mengangkat kepada dan menjawab salam, Para sahabat heran dan bertanya-tanya: beliau sedang menjawab salam dari siapa?

Rasulullah lalu berkata:

"baru saja Ja'far datang kesini, ia terbang dari surga ditemani oleh para malaikat, Allah gantikan dua tangannya yang putus itu dengan dua sayap, dengannya ia bisa terbang di surga kemana saja ia mau"

Habib Umar mengomentari: lihatlah, bagaimana surga dan segala keindahannya tidak bisa mengobati rasa rindu para sahabat kepada Baginda Nabi. 


Spoiler kehidupan surga

"adakah sungai-sungai itu benar-benar dilintasi dengan air susu?"

Dalam kitabnya "Hadil arwah ila bidadil afrah" yang khusus menjelaskan tentang per-surga-an, Ibnu Qayyim Al-Jauzi menjelaskan bahwa di surga ada sungai-sungai indah yang mengalir di bawah istana-istana dan taman-taman, seperti disabdakan oleh Baginda Nabi, di surga ada 4 jenis sungai: sungai air, sungai khamr, sungai madu dan terakhir sungai susu. semuanya mengalir dari sumber utamanya di surga Firdaus:

الجنة مئة درجة ما بين كل درجتين مسيرة مئة عام والفردوس أعلاها درجة، ومنها الأنهار الأربعة والعرش فوقها ، فإذا سألتم الله فاسألوه الفردوس الأعلى

"surga memiliki 100 tingkat, tingkat satu dengan lainnya berjarak 100 tahun, yang paling puncak adalah surga Firdaus, dari situ mengalir sungai-sungai surga yang empat, Arsy ada diatasnya, maka jika kalian meminta, memintalah kepada Allah surga Firdaus yang paling tinggi"

Para ulama mengatakan, sifat-sifat surga yang selama ini dijelaskan dalam Al-Quran dan Hadits hanyalah "spoiler" nya saja, adapun hakikat keindahan surga yang sesungguhnya maka tak bisa tergambarkan oleh apapun, persis seperti sabda Baginda Nabi :

فيها ما لا عين رأت ولا أذن سمعت و لا خطر على قلب بشر

"dalam surga ada keindahan yang tak pernah dilihat oleh mata, tak pernah terdengar oleh telinga, dan tak pernah terbesit dalam hati siapapun"

Dan seorang mukmin, meskipun masih di alam barzakh dan belum masuk surga, disana ia sudah diperlihatkan "sekilas" pemandangan surga yang akan ia tempati di akhirat nanti

إِنَّ أحدكم إذا مات عُرض عليه مقعده بالغداة والعَشِي، إن كان من أهل الجنة فمن أهل الجنة، وإن كان من أهل النار فمن أهل
النار


"Juga badanmu tak sakit-sakit lagi? Kau dan orang- orang disana muda lagi?"

di surga kita bukan hanya tidak akan sakit-sakit lagi, disana tak kan ada capek, lelah, sedih, gundah, gelisah, galau, cemas, takut, overthingking, apalagi depresi. semua itu sudah "ditumpahkan" habis oleh Allah di dunia, Imam Ahmad Bin Hanbal pernah ditanya :

"kapan kita nggak akan capek lagi?"

beliau menjawab:

"nanti kalo separuh kaki kita sudah ada di surga"

Orang-orang di surga juga - betul - akan kembali muda dan tak akan pernah menua lagi untuk selamanya, semuanya berusia tigapuluh tiga, Rasulullah Saw bersabda bahwa kelak di surga akan ada sebuah "pengumuman":

ينادي مناد - يعني في أهل الجنة - إن لكم أن تَصِحُوا فلا تسقموا أبدًا، وإنَّ لكم أن تحيوا فلا تموتوا أبدا، وإن لكم أن تَشِبُّوا فلا تهرموا أبدًا، وإن لكم أن تنعموا فلا تبأسوا أبدًا

"wahai penduduk surga, kalian disini akan sehat tak pernah sakit selamanya, kalian akan hidup tak pernah mati selamanya, kalian akan muda tak pernah tua selamanya, dan kalian akan nyaman tak pernah letih selamanya"


"Benarkah orang bilang, dia memang suka bercanda?"

Siapakah "dia" dalam lirik ini? jika ini tentang sebuah pertemuan dalam surga, maka yang ada dalam bayangan saya, "dia" adalah Baginda Nabi Saw. Sayyidina Anas pernah menceritakan :

كان النبي صلى الله عليه وسلم من أفكه الناس

"Rasulullah Saw termasuk orang yang paling suka bercanda"

dulu ada seorang sahabat yang buruk rupa, Zahir namanya, Rasulullah Saw sangat menyukainya, suatu hari ketika sedang berjualan, tiba-tiba ada orang yang menutup matanya dari belakang dengan kedua tangan, Zahir menoleh, ternyata itu adalah Rasulullah, beliau tersenyum, beliau lalu bercanda kepada para sahabat sambil merangkul Zahir :

"siapa yang mau membeli budak ini? "

Zahir menimpali: " Wahai Rasul, orang - buruk rupa - seperti saya tak akan laku "

Baginda Nabi berkata: " akan tetapi disisi Allah engkau sangat mahal

konon seorang Sahabat Nabi pernah ditanya :
"Jelaskan kepadaku tentang keindahan surga?"

Sahabat itu menjawab:
"di dalam surga ada Rasulullah"


Apakah mereka yang sudah tiada bisa mampir lagi di kehidupan kita?

Orang yang sudah meninggal akan berpindah ke alam barzakh, kecuali anak-anak kecil tak berdosa, Ruh mereka akan langsung dibawa ke sebuah bukit di surga dibawah asuhan Nabi Ibrahim. "Barzakh" mempunyai arti "pemisah", alam yang memisahkan antara orang-orang yang sudah meninggal, dengan kita yang masih hidup di alam dunia

karena itu, menurut sebagian ulama hampir tidak mungkin Ruh orang-orang yang sudah wafat bisa mampir ke dalam kehidupan kita saat kita terjaga, kecuali ruh-ruh istimewa seperti ruh Sayyidina Ja'far yang kita kisahkan tadi dan ruh para kekasih Allah lainnya. "Pertemuan" yang paling mungkin terjadi adalah di alam mimpi, menurut para ulama kita, dalam mimpi Ruh orang yang sudah meninggal seringkali "me-mampir-i" orang-orang yang masih hidup dunia, Sayyidina Ibnu Abbas menafsiri Surat Azzumar ayat 42:

بلغني أن أرواح الأحياء والأموات تلتقي في المنام فيتساءلون بينهم فيمسك الله أرواح الموتى ، ويرسل أرواح الأحياء إلى أجسادها

"sesungguhnya Ruh-Ruh orang hidup dan orang meninggal bisa bertemu di alam mimpi, kemudian Allah menahan ruh orang meninggal, dan mengembalikan ruh orang yang masih hidup kepada tubuhnya"

tentang fenomena ini, Ibnu Qayyim berkomentar dalam kitabnya Ar-Ruh:

"Apakah Ruh orang hidup bisa bertemu dengan Ruh-Ruh orang meninggal dalam mimpi atau tidak? Dalil-dalil dalam masalah sangat banyak sekali. kenyataan dan fakta adalah bukti terkuat (bahwa itu bisa terjadi)."


Apakah keluarga kita yang sudah meninggal bisa mengetahui keadaan dan perbuatan kita?

orang yang sudah meninggal masih punya "koneksi" dengan kita yang masih hidup di dunia, dengan itu mereka bisa mengetahui bagaimana keadaan dan apa saja perbuatan keluarga mereka. Rasulullah Saw bersabda:

تعرض الاعمال يوم الاثنين والخميس على الله ، وتعرض على الأنبياء وعلى الآباء والأمهات يوم الجمعة - فيفرحون بحسناتهم ، وتزداد وجوههم بياضا وإشراقاً ، فاتقوا الله ولا تؤذوا موتاكم

"amal-amal disetorkan kepada Allah di hari kamis dan senin, dan disetorkan kepada para nabi juga para ayah dan ibu (di alam kubur) di hari jumat, maka mereka bahagia dengan kebaikan-kebaikan yang kalian lakukan, dengan itu wajah mereka semakin putih dan bercahaya, maka takutlah kepada Allah dan jangan kalian kecewakan keluarga kalian yang sudah meninggal"

إن أعمالكم تعرض على عشائركم وأقربائكم في قبورهم فإن كان خيراً استبشروا ، وإن كان غير ذلك قالوا : اللهم ألهمهم أن يعملوا بطاعتك

"Sesungguhnya amal perbuatan kalian ditampakkan atas keluarga dan kerabat kalian di alam kubur mereka, jika yang itu adalah amal baik maka mereka akan bahagia, jika sebaliknya maka mereka akan berdoa: Ya Allah berikan ia petunjuk untuk berbuat taat kepadamu"

Sedang apa mereka sekarang? adakah sesuatu yang bisa kita lalukan untuk membuat mereka bahagia dan tersenyum di alam barzakh sana?

Jawabannya adalah: sedang menanti kiriman doa dari kita, Rasulullah Saw bersabda:

"Tidaklah orang yang meninggal di alam kuburnya kecuali seperti orang yang tenggelam meminta pertolongan, ia menanti kiriman doa dari keluarganya, saudaranya atau sahabatnya. jika ia mendapat kiriman doa, maka itu lebih ia sukai daripada mendapatkan dunia seisinya. hadiah orang yang masih hidup bagi mereka yang sudah meninggal adalah kiriman doa dan istighfar"

dalam kitabnya Sifat As-Showah, Ibnul Jauzi mengisahkan tentang seorang wanita ahli ibadah yaitu Rohibah, ketika ia wafat, putranya Utsman Bin Saudah bermimpi bertemu dengannya, sang putra bertanya:

"wahai Ibu bagaimana kabarmu? "

"kematian adalah ujian yang sangat berat, akan tetapi sekarang aku ada di alam barzakh yang indah, beralaskan bunga-bunga yang indah dan berbantalkan sutra "

"apakah kau butuh sesuatu wahai ibu? "

"tidak ada, tapi jangan kau tinggalkan kebiasaanmu berziarah ke makamku, aku selalu bahagia ketika engkau datang berziarah di hari jum'at, dikatakan kepadaku - di alam kuburku:" wahai Rahibah, ini anakmu datang dari rumahnya untuk menziarahimu" maka aku sangat gembira mendengar itu, bahkan orang-orang yang sudah meninggal disekitarku juga gembira

So, meski orang tua kita sudah tiada, tak ada kata terlambat untuk membuat mereka bangga


"kangennya masih ada disetiap waktu "

Pada akhirnya, rindu terberat bukanlah rindu Dilan kepada Milea, tapi rindu kita terhadap mereka yang telah tiada, rindu kita kepada orang-orang tercinta yang memang sulit diobati oleh waktu dan masa, salah satu petuah arab mengatakan:

كل شوق يمر بسلام الا الشوق للميت يميت ويكسر الظهر ويتعب القلب

"semua rindu bisa dilewati dengan mudah seiring waktu, kecuali rindu kita kepada orang yang telah meninggal, maka itu benar-benar meredupkan, meremukkan, dan melelahkan hati "

موت الوالد قاصم الظهر وموت الولد صدع الفؤاد وموت الأخ قص الجناح

"kematian orang tua meremukkan punggung seseorang, kematian anak menghancurkan hatinya, dan kematian saudara mematahkan sayapnya"

Satu-satunya hal yang bisa menguatkan hati kita untuk menghadapi kenyataan adalah keyakinan bahwa mereka meninggalkan kita untuk kehidupan yang jauh lebih indah dari kehidupan duniawi, mereka disana hidup lebih nyaman, bahagia dan tak sakit-sakit lagi, seperti kata Habib Abdullah Al-Haddad:

"Kematian bagi seorang mu'min yang baik adalah sebuah "hadiah", disitu ia mendapatkan semua yang ia impikan, ia merayakan pertemuannya dengan Allah yang selama ini ia nantikan, ia juga mendapatkan nikmat nikmat abadi dan tak mengenal lagi kegundahan "

Semoga keluarga kita dan orang-orang tercinta yang mendahului kita mendapatkan tempat terindah di alam sana, untuk mereka semua Al-Faatihah


Dikutip dari akun Instagram

Lora Ismail Al-Kholilie, Pengasuh Pondok Pesantren Al-Muhajirun As-Salafi Al-Kholili Geger

Tag Terpopuler

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top