MATAN Siap Dukung PBNU, Akselerasi Dakwah Internasional dan Transformasi Teknologi


Gus Dr. M. Hasan Chabibie, S. T., M. Si (Ketua PP MATAN )

Jakarta, Pimpinan Pusat Mahasiswa Ahlith Thariqah al-Mu’tabarah an-Nahdliyyah (PP MATAN) mendukung Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) untuk mengakselerasi dakwah internasional dan transformasi teknologi.

Dr. Hasan Chabibie Plt Ketua Umum MATAN yang akrab disapa Gus Hasan mengatakan, Muktamar ke-34 NU yang digelar, 22-24 Desember 2021, menghadirkan kepemimpinan KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) sebagai Ketua Umum PBNU bersama Kiai Miftahul Akhyar sebagai Rais Aam masa khidmat 2021-2026, membawa harapan baru bagi generasi muda, serta strategi dakwah internasional Nahdlatul Ulama.

“Gus Yahya membawa angin harapan baru bagi lintas generasi NU. Beliau sosok santri yang dihormati tidak hanya di dalam negeri, tapi juga tokoh-tokoh internasional. Kiai Miftachul Akhyar sosok alim yang dihormati banyak kiai sepuh dan menjadi rujukan kiai-kiai muda,” kata Gus Hasan, Senin (27/12).

Menurutnya, muktamar kali ini memberikan pelajaran penting terkait adab dan akhlak. Terlihat ketika hasil muktamar pemilihan Ketum telah dibacakan.

“Gus Yahya mengajarkan kita semua bagaimana pentingnya adab dan akhlak. Gus Yahya sungkem kepada Kiai Said setelah pemilihan Ketum PBNU, seraya menghaturkan terima kasih atas didikan dan teladan dari Kiai Said. Ini cermin yang luar biasa, selaras dengan nilai-nilai tasawuf yang selama ini menjadi fondasi PP MATAN,” ujar Gus Hasan yang juga mengabdi sebagai Kepala Pusdatin Pusdatin Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Gus Hasan menjelaskan, sudah saatnya NU mengakselerasi program-program yang sudah ada. Kepemimpinan KH Said Aqil selama 10 terakhir telah memberi fondasi penting untuk menguatkan peran NU, baik di Indonesia maupun di luar negeri.

“Kami berterima kasih atas segala didikan dan sentuhan Kiai Said. Kini, saatnya kita bersama-sama mengakselerasi ini,” terangnya.

Menurutnya, dakwah internasional penting untuk menghadirkan Islam Indonesia yang ramah dan menebar cinta kasih.

“Islam moderat ala Indonesia ini kan fondasinya tasawuf, yang terkoneksi dengan fikih dan ushul fikih. Jadi dakwahnya santun, sekaligus perangkat hukum dan metodologi berpikirnya mapan. Ini yang bisa menjadi modal utama untuk dakwah internasional,” jelas pengasuh Pesantren Baitul Hikmah, Depok, Jawa Barat ini.

Gus Hasan menegaskan bahwa pihaknya mendukung penuh dakwah internasional dan transformasi teknologi. Menjelang usia satu abad, NU bisa melakukan lompatan dengan memaksimalkan teknologi. Saat ini diperlukan tranformasi teknologi secara kelembagaan untuk mengkonsolidasi semua potensi yang dimiliki NU. Selain itu, dengan teknologi, manajemen sumber daya manusia juga akan lebih mudah.

“Kami siap jika diperintah untuk mengonsolidasi program transformasi teknologi, dengan jaringan para pakar yang ada di Indonesia maupun juga para diaspora Nahdliyin yang ada di luar negeri,” ungkapnya.

PP MATAN siap berkolaborasi dan saling mendukung semua elemen Nahdliyyin untuk menyongsong Seratus Tahun NU, serta mempersiapkan Abad ke-2 NU. Tercatat MATAN sudah memiliki jaringan di berbagai kampus di Indonesia dan kadernya sudah tersebar di dunia.

Sumber Jatman Online

Tag Terpopuler

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top