Mengingat Amanat Habib Luthfi Kepada Kader MATAN “Jangan Kecewakan Saya”

Amanat Abah

Assalamualaikum wr. wb.

Adik-adik mahasiswa yang saya hormati, saya selaku orang yang mempunyai inisatif berdirinya MATAN sekaligus mempunyai tujuan MATAN. Agar membuat suatu haibah atas nama MATAN, saya berani membai’at saudara-saudara hanya bersifat tabarukan saja, setelah saya mengambil bai’at saudara agar terhindar dari dosa-dosa besar, hal tersebut kami menyadari bahwa saudara adalah kaula muda yang emosinya kadang belum terkontrol, adakalanya satu bulan diamalkan setelah itu seterusnya malah ditinggalkan, oleh karena itu saya selaku orang tua tidak membai’at saudara dengan bai’at mutlak tetapi niat kita berthoriqoh dengan tabarukan, sewaktu-waktu kita tidak mengamalkannya niatnya saja tabarukan tidak berdosa.

Mahasiswa ada dua kalimat, pertama “maha” dan kedua “siswa”, dengan satu kalimat “maha” sudah menunjukan karakter intelektualitas, keilmuan, individu, kepribadian dan disilpin keilmuan, maka dalam kalimat “maha” menunjukan prilaku yang diberi ilmu sejauh mana membawa visi dan misi tersebut kedalam kesiswaan, kalimat “maha” bukan suatu yang wah sebab kalimat maha sudah diatas segalanya dan banyak digunakan untuk menjunjung sifat-sifat Allah SWT,Maha Mengetahui, Maha Adil,

Maha Bijaksana, Maha dari berbagai sifat kalimat“maha” peganti dari pada kalimat keagungan, kalimat “maha” itu tidak ada duanya.

Amanat Abah

Ke-maha-an yang ada dalam kesiswan ini adakah predikat simbolis? ataukah dengan dasar mengangkat nilai kemahanan tersebut kita mampu merealisasikanya dalam kehidupan sehari-hari, yang pertama hubungan dengan Allah SWT, Rasul, para sahabat dan para ulama, yang menjadi penyambung dari ulama-ulama yang terdahulu, apa yang dibawa oleh para ulama terdahulu? dengan modal kemahaan yang istimewa sekali untuk menjabarkan ayat per ayat dalam al-Quran, karena kalau kita tidak memiliki dengan istilah “maha”, sulit untuk bisa menafsirkan ayat ayat yang telah diturunkan oleh baginda Nabi SAW.

Thoriqoh ini bukan mengandalkan lafadz laaillaha illallah saja, kalau ideologi kita kuat adalah pembentukan SDM , sejauh mana kita bisa mengelola wafima rozaqnaakum, mestinya kalian harusberperan aktif untuk negara kita Indonesia, semua ini di pundak kalian, tolong jaga ke-maha-an ini karena apa adanya MATAN mau tidak mau walaupun kita pandai di dunia kita pasti mengalami kekurangan, kelemahaan dan kemunduran. 

Maka dari itu di pundak kalian MATAN yang disiplin ilmu intelektual bisa menunjukan inilah ahli ushuluddin, orang-orang yang laaillaha illallah. Ahli thoriqoh itu ada di pundak kalian. Apakah kita menantikan belas kasihan orang lain? itulah harapan saya sebagai Rois Aam thoriqoh, tolong satu pesan saya cuma tiga kata “jangan kecewakan saya!!!”.


Malang, 19 Shafar 1433 H / 13 Januari 2012 M.

Sumber; SOP dan JUKNIS MATAN  (jatman.or.id)

Tag Terpopuler

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top